
Katapang, DARAS.ID — Suasana Aula Persis Katapang sore itu terasa hangat dan penuh kebanggaan. Ratusan jamaah, anggota, dan simpatisan Pimpinan Cabang Persistri Katapang berkumpul dalam acara Launching Buku Sejarah “Menafakuri Jejak Para Perempuan Mujahidah 1957–2025.”
Sebuah momen bersejarah yang menjadi bentuk penghargaan terhadap perjuangan panjang para perempuan mujahidah Persistri sejak berdirinya hingga kini.
Acara dimulai pukul 13.30 WIB, diawali dengan laporan dari Ketua Pelaksana, Ipah Latipah, M.Pd, yang menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini.
Dalam laporannya, beliau menuturkan bahwa penyusunan buku sejarah ini bukan proses singkat, melainkan hasil kerja keras dan dedikasi tim penyusun selama bertahun-tahun. “Buku ini adalah cermin perjalanan panjang perjuangan ibu-ibu Persistri Katapang dalam dakwah, pendidikan, dan pengabdian sosial,” ujarnya.
Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Ketua Persistri, Dra. Iis Nanan Yuhanah, yang mengungkapkan harapannya agar buku ini menjadi sumber inspirasi bagi generasi penerus Persistri. “Menulis sejarah bukan sekadar merekam masa lalu, tetapi juga menanamkan semangat juang bagi masa depan,” tuturnya dengan penuh semangat.
Acara kemudian secara resmi dibuka oleh Ketua Persis Katapang, H. Anwar Ghazali, yang menekankan pentingnya dokumentasi sejarah dalam menjaga identitas organisasi. Ia mengapresiasi kerja keras tim penyusun buku yang berhasil menelusuri jejak para perempuan mujahidah dari masa ke masa.
Kemeriahan acara semakin terasa dengan penampilan fragmen drama perjuangan mujahidah Persistri oleh anak-anak TK Al-Istiqomah I, yang menggambarkan semangat dan ketulusan para pendahulu dalam berdakwah di tengah keterbatasan.
Disusul dengan pembacaan puisi penuh makna oleh Yuyun Asymiawati dan Ipah Latipah, yang membawa suasana haru sekaligus kebanggaan bagi para hadirin.
Memasuki acara inti, bedah buku sejarah Persistri Katapang dipandu oleh moderator Tutun Sa’adah, M.Ag. dengan narasumber Hj. Isoh Cholisoh, S.Pd.I dan Dra. Iis Nanan Yuhanah.
Dalam sesi tersebut, para pembicara mengulas isi buku dari berbagai sudut pandang: historis, edukatif, dan nilai perjuangan yang terkandung di dalamnya. Diskusi berlangsung selama 30 menit dan disambut antusias oleh para peserta yang memadati aula.
Sebagai penutup, acara diakhiri dengan penayangan video dokumenter proses penyusunan buku sejarah, menampilkan kilas balik perjuangan tim dari tahap pengumpulan arsip, wawancara tokoh, hingga penyuntingan akhir. Tepuk tangan meriah mengiringi setiap cuplikan yang ditayangkan, menjadi simbol rasa bangga terhadap karya kolektif ini.
Buku “Menafakuri Jejak Para Perempuan Mujahidah 1957–2025” diterbitkan oleh Haura Publishing, hasil kolaborasi antara tim penyusun dari Tasykil PC Persistri Katapang.
Meski diakui masih jauh dari kata sempurna, kehadiran buku ini menjadi tonggak penting dalam sejarah organisasi, bukti nyata bahwa semangat juang perempuan Persistri tidak hanya hidup dalam tindakan, tetapi juga diabadikan dalam tulisan.
“Alhamdulillah, buku ini akhirnya selesai. Semoga menjadi warisan berharga bagi generasi berikutnya,” tutup Ipah Latipah penuh haru.
Acara pun berakhir menjelang sore dengan rasa syukur, kebanggaan, dan semangat baru untuk terus melanjutkan perjuangan para mujahidah Persistri Katapang di masa depan.
(YunAsmi)






