Esai  

Panduan Sukses Menjadi Koruptor di Wakanda: Sebuah Tutorial Imajinatif

Koruptor di Wakanda
Gambar Ilustrasi (Pinterest)

Oleh Ihsan Nugraha*

Selamat datang di masterclass paling diminati se-Wakanda Raya:

“Cara Menjadi Koruptor dan Tetap Dicintai Rakyat Wakanda”.

Di tengah gejolak dunia, profesi koruptor di negeri Wakanda—negara tropis imajinatif dengan kode internasional +6senggol—adalah salah satu karier paling aman, asalkan Anda mengikuti langkah-langkah ngadi-ngadi berikut ini.

1. Pegang Jabatan, Jangan Pegang Janji

Langkah awal adalah menjadi pejabat. Bukan pejabat biasa, tapi yang megang anggaran. Jabatan di Badan Pengadaan, Dinas Infrastruktur, atau Komite Penyuluhan Pencitraan sangat direkomendasikan. Jangan lupa daftar partai. Di Wakanda, integritas itu bonus, loyalitas adalah harga mati (dan bisa dinego).

“Jabatan itu amanah,” kata mereka. Tapi di Wakanda, amanah itu bisa dicicil.

2. Korupsi Itu Seni, Bukan Kejahatan

Korupsi di Wakanda bukan perkara nyolong recehan. Ini seni tingkat tinggi. Contoh:

  • Mengadakan pelatihan “online” senilai Rp 7 Miliar, peserta hanya menerima e-sertifikat dan link YouTube.
  • Pengadaan mouse seharga motor bebek.
  • Renovasi kantor dinas dengan wallpaper berlapis emas (walau rakyat masih mandi di sungai).

Di Wakanda, kreativitas lebih dihargai daripada kejujuran. Terbukti, yang jujur malah sering dipindah ke arsip.

Baca Juga:  Akademi Kemewahan dan Guru Nepotisme Dunia

3. Tampil Religius, Bukan Merasa Berdosa

Jangan remehkan kekuatan pencitraan spiritual. Setiap koruptor sukses di Wakanda biasanya punya:

  1. Satu mushola pribadi di rumah,
  2. Beberapa foto ngaji bareng ustaz terkenal,
  3. Kutipan religius di bio medsos: “Ujian hidup ini hanyalah jalan menuju surga.”

Korupsilah dengan tenang, Tuhan pasti memahami… begitu katanya.

4. Jangan Solo Karier, Korupsi Itu Kolektif

Di Wakanda, korupsi itu gotong royong. Ambillah sedikit, bagi ke atasan, sisihkan untuk staf, dan jangan lupa buzzer. Kalau nanti ketahuan, mereka semua ikut membela. Ini yang disebut sistem pertahanan berlapis: uang, loyalitas, dan narasi.

Yang sendirian ditangkap, yang bareng-bareng naik jadi komisaris.

5. Siapkan Naskah Air Mata Jika Tertangkap

Jika ketahuan, jangan panik. Langsung siapkan:

  1. Baju koko putih,
  2. Pengacara yang bisa menangis di TV,
  3. Siapkan properti menyentuh untuk konferensi pers.

Ucapkan kalimat sakti: “Saya hanya manusia biasa yang khilaf dan sedang dizalimi.”

Hakim di Wakanda punya hati lembut—terutama kalau sidangnya diliput TV swasta.

6. Setelah Bebas, Rebranding Itu Wajib

Masyarakat Wakanda mudah lupa. Maka setelah bebas:

  • Tulis buku: “Dibalik Jeruji, Ada Cahaya”
  • Buka podcast: “Ngopi Bareng Mantan”
  • Bergabung dengan partai: karena di Wakanda, mantan koruptor bisa jadi caleg, bahkan menteri!

Ingat, rekam jejak hanya berlaku untuk orang biasa. Kalau Anda viral, semua bisa dimaafkan.

Epilog: Negeri Wakanda dan Komedi Abad Ini

Wakanda bukan negara biasa. Di sini, drama tak perlu disutradarai. Korupsi bukan sekadar masalah hukum—ia telah menjadi bagian dari budaya populer, bahkan bahan stand up comedy nasional. Ironi yang dibalut tawa, meski yang ditertawakan adalah kita sendiri.

Disclaimer: Tulisan ini fiksi. Tapi jika Anda merasa seperti sedang membaca berita, itu bukan salah penulis. Mungkin kenyataan di Wakanda memang lebih satire dari imajinasi.

*Penulis orang yang suka berimajinasi sambil menyeruput secangkir kopi dan menghisap tembakau

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *