
Oleh Noor Wahida Arifin
Rezeki dalam Islam tidak hanya terbatas pada materi seperti uang (dalpesdu alias duit), tetapi mencakup seluruh karunia Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Kesehatan, kedamaian hati, keluarga yang harmonis, pasangan yang saleh atau salehah, dan anak-anak yang taat adalah bagian dari rezeki yang tidak ternilai.
Namun, ada sebagian orang yang menyempitkan makna rezeki hanya sebatas materi. Lantas, bagaimana cara agar kita bisa menambah kelapangan rezeki sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah?
Golongan Manusia dalam Menyikapi Rezeki
1. Berlebih-lebihan dalam mencari rezeki
Ada yang bekerja dari pagi hingga malam tanpa mengenal waktu, hingga lupa menunaikan kewajiban kepada Allah. Bahkan tak jarang menghalalkan segala cara demi mendapatkan harta, padahal itu dilarang dalam syariat.
2. Mengabaikan sumber rezeki
Sebagian orang merasa bahwa rezeki semata-mata hasil dari usaha dan keringat sendiri, tanpa menyadari bahwa semua itu berasal dari karunia Allah.
Sikap Muslim dalam Mencari Rezeki
Agar rezeki menjadi berkah dan bertambah luas, seorang Muslim seharusnya:
1. Meluruskan niat dalam mencari rezeki
Seperti burung yang keluar pagi dan pulang petang dengan penuh semangat untuk mencari makan, seorang Muslim pun harus bekerja keras dengan niat mencari yang halal dan baik (halalan thayyiban).
2. Menjaga keseimbangan hidup (tawazun)
Antara ibadah dan aktivitas duniawi harus seimbang. Rezeki tidak boleh menjadi alasan untuk meninggalkan shalat atau kewajiban lainnya.
3. Membuka pintu rahmat Allah
Dengan menjaga ketaatan dan mendekat kepada-Nya, Allah akan menurunkan rahmat-Nya berupa ampunan, pertolongan, dan keberkahan hidup.
4. Meningkatkan tawakal
Setelah berusaha maksimal, seorang hamba hendaknya berserah diri kepada Allah dan tidak mudah putus asa.
5. Memperkuat ibadah
Rezeki tidak hanya dicari lewat usaha lahiriah, tetapi juga melalui kekuatan spiritual seperti doa dan munajat kepada Allah.
6. Memperindah cara mencari rezeki
Contohnya dengan memberi hadiah, mempererat silaturahmi, dan bersikap jujur dalam berdagang.
Sebab-sebab Dilapangkan Rezeki
- Memperbanyak istighfar (QS. Nuh: 10–12; QS. Hud: 2–3)
- Menjaga ketakwaan (QS. Ath-Thalaq: 2–3)
- Bertawakal kepada Allah
- Menyibukkan diri dengan ibadah
- Bersyukur atas nikmat Allah (QS. Ibrahim: 7; QS. An-Nisa: 79)
- Istiqamah dalam menjalankan agama (QS. Al-Jin: 16)
- Menunaikan haji dan umrah
- Menjalin silaturahmi (HR. Bukhari-Muslim)
- Berinfak dari harta yang diberikan Allah
- Memberi kepada penuntut ilmu
- Berbuat baik kepada kaum dhuafa
- Menjaga shalat lima waktu (QS. Thaha: 132)
Rezeki adalah amanah dan karunia dari Allah. Karenanya, jalani hidup dengan penuh tawakal, nikmati apa yang telah diberikan, dan syukuri setiap nikmat sekecil apapun. Sedikit terasa cukup, dan yang banyak menjadi berkah jika disertai keimanan dan ketaatan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Editor Nurdin Qusyaeri






