Kebijakan Presiden Prabowo Subianto tentang Makan Bergizi Gratis untuk Anak Sekolah

Kebijakan Presiden Prabowo Subianto
Gambar Ilustrasi Pinterest

Oleh Soeryawan Masangang*

Program makan bergizi gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto menjadi pilar strategis dalam pembangunan SDM unggul Indonesia. Sebelumnya, dalam artikel “Gizi Balita dan Urgensi Kebijakan Makan Gratis: Pilar Menuju Generasi Emas Indonesia,” dijelaskan bahwa intervensi gizi sejak masa balita—kategori usia 2–5 tahun—merupakan fondasi penting perkembangan otak dan kecerdasan anak, serta pembentukan daya tahan nasional di masa depan.

Melanjutkan urgensi tersebut, artikel ini akan membahas lebih jauh bagaimana kebijakan makan bergizi gratis menjadi program konkret dalam mendukung kebutuhan gizi anak di jenjang Sekolah Dasar, SMP, dan SMA. Suplai nutrisi yang tepat di setiap tahap pendidikan ini menjadi kelanjutan logis dari investasi generasi emas yang selama ini dipersiapkan sejak masa balita.

Sekolah Dasar (Usia 6–12 Tahun)

Sekolah Dasar adalah jenjang pendidikan untuk anak usia 6–12 atau 7–13 tahun, sebagai kelanjutan dari pendidikan taman kanak-kanak. Pendidikan dasar dikembangkan sesuai satuan pendidikan, potensi daerah, dan sosial budaya.

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan kecerdasan dasar, pengetahuan, kepribadian, akhlak, dan keterampilan hidup mandiri. Suplai makanan bergizi pada usia ini tidak hanya membuat perut kenyang, tetapi juga mencukupi gizi harian secara seimbang.

Kebutuhan kalori anak usia 6–12 tahun berkisar 1.400–2.000 kkal per hari. Adapun kebutuhan gizi anak SD meliputi:

  • Karbohidrat – Sumber energi utama tubuh, seperti nasi, ubi, ketela, dan jagung.
  • Protein – Membantu pertumbuhan sel, kekuatan otak, fungsi organ, pembentukan sel baru, dan perbaikan sel rusak. Sumbernya: daging ayam, sapi, ikan, tahu, tempe, kedelai, dan kacang hijau.
  • Lemak – Menyediakan cadangan energi, membantu penyerapan vitamin, dan menjaga fungsi sel.
  • Vitamin – Berperan sebagai antioksidan, meningkatkan imunitas, mendukung fungsi saraf, serta membantu metabolisme karbohidrat dan protein.
  • Mineral – Mengatur proses oksidasi, menjaga fungsi saraf dan otot, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Sumber: kalsium, zat besi, zinc, selenium, fosfor, magnesium, dan kalium.
Baca Juga:  Kebijakan Makan Bergizi Gratis: Mengurai Suplai Gizi untuk Ibu Hamil dan Bayi

SMP (Usia 12–15 Tahun)

Usia 12–15 tahun adalah masa remaja awal yang ditandai dengan perubahan fisik cepat pada masa pubertas. Suplai nutrisi yang memadai sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ini.

Kebutuhan gizi remaja SMP meliputi: energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, air, vitamin, mineral, kalsium, fosfor, natrium, kalium, zat besi, yodium, dan seng.

SMA (Usia 15–18 Tahun)

Usia 15–18 tahun adalah masa remaja akhir, dengan pertumbuhan fisik yang masih berlangsung cepat. Nutrisi yang cukup menjadi fondasi kesehatan jangka panjang.

Kebutuhan gizi remaja SMA mencakup: energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, air, vitamin, mineral, kalsium, fosfor, natrium, kalium, zat besi, yodium, dan seng.

Siswa SMP dan SMA membutuhkan nutrisi makro dan mikro yang meliputi: karbohidrat, protein, lemak, zinc, vitamin, dan mineral esensial. Pemenuhan gizi pada jenjang ini menjadi jembatan penting antara masa kanak-kanak dan dewasa, memastikan mereka siap secara fisik, mental, dan akademik untuk menghadapi tantangan kehidupan.

Dengan kesinambungan dari gizi balita hingga gizi remaja, kebijakan makan bergizi gratis Presiden Prabowo Subianto diharapkan mampu membentuk generasi emas yang sehat, cerdas, dan kompetitif di tingkat global.

Bersambung ke Bagian 8

*Penulis Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Masyarakat Pro Prabowo

Editor: San

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *