Banjaran Resmikan SIMANJA, Pionir Digitalisasi Jam’iyah Persis Kabupaten Bandung

Dari Banjaran untuk Persis: Ketika Teknologi Menjadi Sarana Menguatkan Ukhuwah

SIMANJA Persis Banjaran
Drs. H. Hasyim Suryadi, Ketua PD Persis Kabupaten Bandung, bersama jajaran PC Persis Banjaran saat meluncurkan aplikasi SIMANJA (Sistem Manajemen Jamiyah) di Gedung Kantor Bersama Persis Banjaran, Ahad (12/10/2025). (Foto: Acil/Daras.id)

Banjaran, Daras.id – Sebuah babak baru pengelolaan jam’iyah dimulai dari Banjaran. Ahad, 20 Rabiul Awal 1447 H bertepatan dengan 12 Oktober 2025, Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Islam (Persis) Banjaran dengan penuh kebanggaan meresmikan aplikasi Sistem Manajemen Jam’iyah (SIMANJA)—inovasi digital yang menandai transformasi besar dalam tata kelola organisasi dakwah.

Momentum peresmian ini diambil saat kunjungan kerja dan pembinaan Pimpinan Daerah (PD) Persis Kabupaten Bandung. Acara berlangsung di Kantor Bersama PC Persis Banjaran, dihadiri langsung oleh Ketua PD Persis Kabupaten Bandung Drs. H. Hasyim Suryadi, jajaran tasykil PD, serta seluruh pengurus cabang dan bidang Persis Banjaran.

Peluncuran SIMANJA bukan sekadar peluncuran aplikasi biasa. Ia merupakan pernyataan tegas bahwa jam’iyah Persis mampu bertransformasi tanpa kehilangan ruh dakwahnya.

Baca Juga:  PERSIS Banjaran Luncurkan Aplikasi Manajemen Jamiyah: Praktis, Modern, dan Siap Adopsi Digital

Digitalisasi Jam’iyah: Dari Visi Menjadi Kenyataan

Ketua PC Persis Banjaran, H. D. Pandi, tampil penuh semangat menjelaskan latar belakang lahirnya SIMANJA. Sistem berbasis web ini dirancang khusus untuk mengintegrasikan berbagai data jam’iyah—mulai dari keanggotaan, pimpinan jamaah, potensi bidang seperti perwakafan, hingga iuran wajib anggota.

“Kami berusaha menghadirkan tata kelola jam’iyah yang lebih tertib, transparan, dan mudah diakses oleh pengurus di setiap bidang. Dengan SIMANJA, data jamaah, anggota, dan laporan kegiatan kini terhubung dalam satu sistem terpadu,” jelasnya dengan nada penuh keyakinan.

Namun bagi H. D. Pandi, SIMANJA bukan sekadar soal kemajuan teknis. Ia memaknainya sebagai perwujudan konkret dari sabda Rasulullah ﷺ:

“Al-mu’minu lil mu’mini kal bunyani, yasyuddu ba’dhuhu ba’dha”
(Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain seperti bangunan yang saling menguatkan satu sama lain).

“Kekuatan jam’iyah tidak terletak pada kehebatan personal, melainkan pada sinergi kolektif yang kokoh. Teknologi adalah sarana untuk memperkuat sinergi itu—bukan menggantikan, tapi menguatkan,” ujarnya dengan tegas.

H. D. Pandi juga mengungkapkan bahwa kunjungan PD Persis menjadi momentum yang tepat untuk peluncuran ini.

“Kami merasa tenang karena jika ada hal-hal yang keluar dari rel jam’iyah, kami mendapat arahan dan tadzkiroh. Tapi kami juga ingin menunjukkan bahwa Banjaran punya semangat inovasi untuk berkontribusi bagi kemajuan jam’iyah di tingkat daerah,” imbuhnya.

Apresiasi PD Persis: “Banjaran Jadi Teladan bagi Cabang Lain”

Ketua PD Persis Kabupaten Bandung, Drs. H. Hasyim Suryadi, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas peluncuran SIMANJA.

“Bagi PD Persis, ini kebanggaan tersendiri. Cabang Banjaran telah menunjukkan bahwa pengelolaan jam’iyah bisa bertransformasi mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan ruh ‘ubudiyah-nya. Inilah contoh nyata: modern tapi tetap ruhani,” ungkapnya penuh antusias.

Lebih dari sekadar apresiasi, Drs. Hasyim Suryadi juga menyatakan komitmen untuk mendorong replikasi SIMANJA ke seluruh cabang.

“Inovasi ini akan kami dorong untuk menjadi model bagi cabang-cabang lain. PD Persis akan berupaya melakukan transfer sistem agar SIMANJA dapat diterapkan di tingkat daerah dan cabang lainnya,” katanya.

Ia membayangkan jika semua cabang memiliki sistem data terpadu seperti ini.

“Insya Allah, administrasi jam’iyah akan lebih efisien, terukur, dan transparan. Ini bukan mimpi, tapi target yang harus kita wujudkan bersama,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Hasyim juga mengingatkan filosofi hidup kader Persis: “Hayatuna kulluha ‘ibadah”—seluruh kehidupan kita adalah ibadah.

“Setiap langkah, termasuk inovasi teknologi seperti SIMANJA ini, merupakan bagian dari pengabdian kepada Allah melalui jam’iyah. Jangan sampai kita maju secara teknologi tapi mundur secara spiritual. Keduanya harus berjalan beriringan,” pesannya dengan khidmat.

Baca Juga:  Rihlah Dakwah Zona II: Menguatkan Semangat Menjadi Persistri Hebat di Masjid Al-Fathu Soreang

Momen Bersejarah: Peresmian SIMANJA di Hadapan Jajaran PD Persis

Puncak acara tiba. Suasana hening dan khidmat ketika Ketua PD dan Ketua PC Persis Banjaran berdiri berdampingan di depan layar monitor. Secara simbolis, mereka bersama-sama menekan tombol peluncuran SIMANJA.

Detik itu, aplikasi terbuka di layar utama sistem—menampilkan dashboard lengkap dengan berbagai menu integrasi data jam’iyah. Tepuk tangan riuh menggema di ruangan, disusul takbir dari pengurus yang hadir.

“Ini bukan sekadar aplikasi. Ini adalah simbol bahwa kita berani melangkah ke depan dengan tetap memegang teguh prinsip,” ujar salah seorang pengurus muda dengan mata berkaca-kaca.

Aplikasi yang pertama kali ditampilkan secara langsung di hadapan jajaran PD Persis ini menuai banyak pujian. Antarmuka yang sederhana namun fungsional, sistem terintegrasi yang memudahkan akses data, serta fitur pelaporan real-time—semuanya dirancang dengan memahami kebutuhan riil di lapangan.

Pembinaan Bidang: Evaluasi Menyeluruh Pasca-Launching

Usai peresmian, kegiatan dilanjutkan dengan pembinaan teknis. Setiap bidang PD Persis turun langsung memberikan evaluasi dan arahan kepada bidang terkait di PC Persis Banjaran. Suasana dialogis menunjukkan bahwa hubungan PD dan PC bukan relasi atasan-bawahan, melainkan kemitraan dalam perjuangan.

  • Bidang Sekretariat menegaskan pentingnya pembaruan identitas visual jam’iyah. “Sebanyak 31 jamaah sudah memiliki plang resmi, namun plang cabang perlu diperbarui agar mencerminkan wibawa dan kesegaran organisasi.”
  • Bidang Pendidikan memastikan kelengkapan legalitas kelembagaan. Mudir Mu’allimin Cileutik diminta segera mendapatkan SK dari PP Persis.
  • Bidang Dakwah memberikan arahan strategis untuk menyusun Peta Dakwah. “Kita harus tahu persis: di mana medan dakwah kita, siapa target dakwah, dan muballigh mana yang cocok untuk medan tersebut.”
  • Bidang Haji dan Umrah mengingatkan pentingnya kejujuran dalam pembinaan jamaah. “Jangan menjanjikan fasilitas yang belum pasti. Regulasi haji setiap tahun bisa berubah. Tugas kita adalah membangkitkan semangat ibadah, bukan menciptakan ekspektasi yang tidak realistis.”
Baca Juga:  Tafhim Persis Banjaran: Tanamkan Militansi sebagai Ruh Perjuangan

Banjaran: Pionir Spirit Modernisasi Jam’iyah

Kunjungan PD Persis Kabupaten Bandung semakin menegaskan posisi Banjaran sebagai salah satu cabang yang progresif dan visioner. Digitalisasi melalui SIMANJA menjadi bukti nyata bahwa jam’iyah Persis bukan hanya teguh secara aqidah dan dakwah, tetapi juga adaptif dan inovatif.

“Bagi kami, SIMANJA bukan sekadar aplikasi, tapi cara baru untuk menjaga tertib administrasi dan memperkuat ukhuwah antar pengurus. Data yang terintegrasi membuat komunikasi lebih lancar, laporan lebih akurat, dan pengambilan keputusan lebih berbasis fakta,” jelas H. D. Pandi.

Ia berharap inovasi ini menjadi amal jariyah bagi jam’iyah.

“Semoga SIMANJA menjadi amal jam’iyah yang berkelanjutan—bermanfaat untuk Banjaran, untuk Kabupaten Bandung, bahkan untuk Persis secara keseluruhan,” tutupnya penuh harap.

Doa Penutup: Harapan untuk Keberkahan dan Keistiqamahan

Sore menjelang magrib, langit Banjaran memerah seakan ikut merayakan momen bersejarah ini. Kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin salah seorang pengurus senior.

Doa itu sederhana namun penuh makna: semoga SIMANJA menjadi berkah bagi jam’iyah, semoga setiap data yang tersimpan menjadi bagian dari amal shalih, dan semoga Persis Banjaran istiqamah dalam berinovasi demi tegaknya dakwah Islam.

Ketika doa usai, para pengurus saling berjabat tangan—ukhuwah yang kuat, semangat yang menyala. Dari Banjaran, spirit modernisasi jam’iyah dimulai. Dari sinilah harapan besar untuk masa depan Persis yang lebih maju, terukur, dan penuh keberkahan mengalir.

“Modernisasi bukan pengkhianatan terhadap tradisi. Modernisasi adalah cara kita menghormati masa lalu sambil mempersiapkan masa depan.”

Liputan: Acil
Editor: San

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *