
Daras.id — Pertemuan silaturahmi antara Ketua Dikti PP Persis dengan Senat dan sivitas akademika IAI Persis Bandung pada Sabtu, 18 Oktober 2025 di Aula Ma’had kampus menjadi momentum penting dalam perjalanan akademik Persatuan Islam.
Suasana acara berlangsung hangat, penuh dialog, dan sarat gagasan. Pertemuan ini memperlihatkan semangat kolektif sivitas akademika yang terarah pada satu visi besar: menjadikan IAI Persis Bandung sebagai Universitas Islam (UI) Persis Bandung yang unggul, berilmu, berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi pada pembangunan bangsa serta peradaban global.
Penguatan SDM sebagai Fondasi Transformasi
Silaturahmi ini tidak hanya menjadi ajang temu struktural antara pusat dan daerah, tetapi juga forum strategis untuk menyatukan persepsi arah pengembangan pendidikan tinggi Persis.
Ketua Dikti PP Persis Dr. Utang Rosidin, S.H., M.H. menegaskan bahwa penguatan sumber daya manusia (SDM) harus menjadi fondasi utama transformasi kelembagaan. Menurutnya, dosen dan tenaga kependidikan bukan sekadar pelaksana administratif, melainkan motor utama perubahan.
Oleh karena itu, peningkatan kesejahteraan, percepatan jabatan fungsional, dan pengembangan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan perlu menjadi prioritas bersama.
Aspirasi dan Gagasan Sivitas Akademika
Dalam sesi diskusi, sivitas akademika IAI Persis Bandung menyampaikan beragam aspirasi dan gagasan konstruktif. Pandangan yang muncul menunjukkan kesadaran kritis terhadap tantangan masa depan perguruan tinggi Islam.
Beberapa isu penting yang dibahas antara lain penambahan program studi baru, peningkatan mutu akademik, dan perluasan jejaring kerja sama nasional serta internasional.
Diskusi ini menggambarkan bahwa IAI Persis Bandung tidak lagi berpikir dalam kerangka lokal semata, tetapi sudah mulai menatap horizon global.
Menuju Universitas Islam Persis Bandung
Puncak pembicaraan dalam forum ini adalah gagasan besar perubahan status IAI Persis Bandung menjadi Universitas Islam (UI) Persis Bandung.
Langkah tersebut sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) IAI Persis hingga 2043, yang menegaskan bahwa transformasi bukan sekadar perubahan nomenklatur administratif, tetapi juga loncatan historis dan strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan dakwah modern.
Sebagai universitas, Persis akan memiliki ruang yang lebih luas untuk mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan ilmu pengetahuan modern. UI Persis Bandung diharapkan menjadi pusat keunggulan yang memadukan iman, ilmu, dan amal.
Dengan demikian, kampus ini dapat melahirkan generasi Muslim berilmu tinggi, berakhlak mulia, dan memiliki sensitivitas sosial yang tinggi terhadap persoalan umat dan bangsa.
Tantangan dan Kesiapan Transformasi
Transformasi menuju universitas tentu menuntut kesiapan struktural, akademik, dan spiritual. Perubahan tersebut memerlukan kerja kolektif yang solid antara pimpinan, dosen, mahasiswa, dan seluruh pemangku kepentingan.
Sebagaimana ditegaskan dalam berbagai pandangan pada pertemuan tersebut, perubahan tidak akan berarti tanpa kesatuan arah, komitmen, dan etos kerja yang kuat.
Momentum Perubahan dan Arah Baru Pendidikan Islam
Silaturahmi ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi titik tolak perjalanan baru menuju masa depan pendidikan Islam yang lebih cerah.
IAI Persis Bandung kini tengah menapaki jalan panjang menuju universitas yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kokoh dalam ideologi dan nilai-nilai Persatuan Islam.
UI Persis Bandung diharapkan menjadi universitas yang mencetak generasi mutafaqqih fid-din, yang mampu berdiri tegak di tengah arus globalisasi. Generasi yang membawa misi Islam rahmatan lil-‘alamin ke dalam ranah ilmu dan peradaban modern.
Penulis: ABR
Editor: San