Tahun Baru: Menggali Makna di Balik Pergantian Angka

Tahun Baru 2025: Menggali Makna di Balik Pergantian Angka
Foto: pngtree. Gambar dan angka tahun baru 2025.

 

Oleh Nurdin Qusyaeri

Langit malam tahun baru sering dihiasi kembang api yang meledak-ledak, memercikkan warna di tengah kegelapan. Suara terompet memecah kesunyian, menggema dalam keramaian yang dibuat-buat.

Namun, apa sebenarnya yang dirayakan? Bukankah tahun baru hanyalah pergantian angka, sebuah siklus waktu yang terus berputar tanpa henti?

Kita sering kali terjebak dalam euforia semu, larut dalam kegembiraan yang tak berisi, sementara makna sejati dari waktu yang berlalu justru terabaikan.

Pergantian tahun bukanlah soal pesta pora, melainkan momen refleksi, momen untuk bertanya pada diri sendiri: Apa yang telah aku capai? Apa yang perlu aku perbaiki? Apakah langkah-langkahku semakin mendekatkan diriku kepada-Nya?

Yang Spesial adalah Keheningan di 1/3 Malam Terakhir

Keistimewaan malam bukan terletak pada detik-detik jam 12 yang dirayakan dengan dentuman meriah, tetapi pada 1/3 malam terakhir yang sunyi.

Saat dunia terlelap, jiwa yang sadar bangkit, bersujud dalam keheningan. Di waktu itu, Allah mendekatkan diri kepada hamba-Nya, menanti doa-doa yang dipanjatkan, membuka pintu-pintu rahmat bagi mereka yang memohon dengan sepenuh hati.

Yang Hebat adalah Adzan Subuh yang Menggetarkan Jiwa

Dentuman kembang api hanya menyisakan asap dan kebisingan, sementara suara adzan Subuh menggugah jiwa yang lalai.

Mereka yang menyambut panggilan ini dengan langkah ke masjid adalah para pemenang sejati, yang memahami bahwa keberkahan hari dimulai dengan langkah menuju-Nya.

Yang Membahagiakan adalah Sedekah yang Membawa Berkah

Kegembiraan palsu dari pesta malam tahun baru tidak sebanding dengan kebahagiaan memberi.

Bayangkan memulai tahun baru dengan sedekah di pagi hari, membawa manfaat bagi sesama, dan menjadikannya kebiasaan di hari-hari berikutnya.

Inilah kebahagiaan sejati yang tidak hanya dirasakan oleh pemberi, tetapi juga oleh mereka yang menerima.

Baca Juga:  Palestina, Deritamu adalah Deritaku Juga

Yang Menjayakan adalah Salat Subuh Berjamaah di Masjid

Bukan keramaian malam tahun baru yang menjadikan seseorang unggul, melainkan langkah kecil menuju masjid untuk salat Subuh berjamaah.

Di sana, setiap sujud adalah deklarasi ketundukan, setiap doa adalah harapan sejati. Inilah langkah awal menuju kemenangan spiritual.

Yang Luar Biasa adalah Doa di Waktu yang Mustajab

Deklarasi harapan di tengah letupan kembang api hanyalah simbol kosong tanpa makna.

Harapan sejati dilantunkan dalam doa yang tulus, di waktu yang mustajab, ketika pintu langit terbuka dan rahmat-Nya tercurah.

Pergantian Angka dan Renungan Diri

Pergantian tahun hanyalah pergeseran angka dalam kalender. Namun, apa maknanya jika tidak diiringi dengan perbaikan diri?

Refleksi menjadi kunci: Apakah aku semakin dekat kepada Allah? Apakah hidupku semakin berarti bagi sesama?

Berhentilah mengistimewakan malam tahun baru dengan cara yang sia-sia. Malam itu hanyalah malam biasa, seperti malam-malam lainnya, kecuali jika kita mengisinya dengan munajat dan amal kebaikan.

Kita tidak membutuhkan pesta pora yang hanya membuang-buang sumber daya, tetapi langkah nyata menuju perubahan yang berarti.

Mari kita jadikan pergantian tahun ini sebagai awal untuk memperbaiki diri. Bukan hanya menjadi lebih baik di hadapan manusia, tetapi juga di hadapan Allah.

Sebab waktu terus berjalan, dan pada akhirnya, bukan pergantian angka yang kita rayakan, melainkan pertemuan dengan-Nya yang kita persiapkan. Wallahu’alam

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *